- Koordinasi, Komunikasi, Kolaborasi dan Aksi bersama untuk Kepri yang Sehat dan Kuat Melalui Kuliah
- ALUR PENGADUAN
- INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)
- Pengawasan Kedatangan Warga Negara Indonesia Migran (WNI-M) Korban Perdagangan Orang (KPO) Dari Mala
- Rapat Koordinasi Pengelolaan Beberapa Aspek di Wilayah Perairan Indonesia
- Mobile klinik
- Silaturahmi dan Penguatan Koordinasi Serta Kerjasama Dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan dan Pengen
- Peresmian Kantor Wilayah Kerja BKK Tanjungpinang
- Profil BKK Tanjungpinang: Pilar Kesehatan Masyarakat di Pintu Gerbang Nusantara
- Quarantine Awards 2023, Penghargaan Bagi Insan Dalam Penanggulangan Pandemi COVID-19
Bahaya Mendiagnosis Penyakit di Internet
![Bahaya Mendiagnosis Penyakit di Internet](https://bkktanjungpinang.com/asset/foto_berita/Diagnosis-Penyakit.jpg)
Apakah Anda mengunjungi "dokter Google" lebih sering dari dokter di klinik? Anda tidak sendiri. Dalam sebuah survei tahun lalu di Amerika diketahui bahwa 35 persen responden mencocokkan gejala penyakitnya di internet dan mendiagnosis dirinya sendiri.
Masih menurut survei yang dilakukan The Pew Research Center's Internet & American Life Project itu, sekitar 41 responden mengatakan diagnosis sendiri itu ternyata dikonfirmasi kebenarannya oleh dokter.
Tetapi, sekitar satu dari tiga responden mengaku tidak pernah pergi ke dokter untuk mencari opini kedua. Malahan, 18 persen responden mengatakan bahwa upaya mendiagnosis sendiri itu ternyata salah ketika ditanyakan ke dokter.
Baca Lainnya :
- Bersinergi bersama BKK Tanjungpinang Melindungi negeri dari ancaman penyakit1
- Penandatangan MoU Balai Karkes Kelas I Tanjungpinang Bersama Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRA0
- Makanan Penyumbang KegemukaN0
- Apakah dia mengalami Depresi? Cek Bicaranya0
- Cokelat Hitam Turunkan Tekanan Darah0
Meski survei yang melibatkan 3.000 responden itu sebenarnya dilakukan untuk mengetahui siapa yang mencari informasi kesehatan secara online, tetapi para profesional medis merasa khawatir dengan tren itu.
"Rata-rata tiap orang mengunjungi empat situs lalu memutuskan ia menderita kanker dan akan segera meninggal. Padahal, di internet banyak informasi yang keliru," kata Rahul K Khare, dokter unit gawat darurat dari Northwestern Memorial Hospital.
Menurut Khare, ia sering menemukan pasien yang hidupnya menjadi penuh kecemasan karena mereka merasa menderita penyakit berat setelah mencocokkan gejala yang dirasakannya dengan informasi di internet. (sumber: kompas.com)
![Iklan Detail Berita](https://bkktanjungpinang.com/asset/foto_iklantengah/home.jpg)